Sunat Dewasa – Pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) merupakan pemeriksaan gula darah tanpa harus berpuasa terlebih dahulu. Pemeriksaan ini biasanya bertujuan untuk menilai kadar gula pada pasien diabetes atau pasien yang mengalami penurunan kesadaran. Selain itu, biasanya pasien sunat dewasa akan dokter sarankan melakukan pemeriksaan ini sebelum tindakan.
Pemeriksaan kadar GDS terutama dilakukan pada pasien diabetes (penyakit kencing manis) sebagai evaluasi harian terhadap terapi dan sebelum penyuntikkan insulin. Selain itu pemeriksaan ini juga dilakukan pada pasien yang ada kecurigaan mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kadar gula darah seseorang. Pemeriksaan GDS juga bisa untuk mendeteksi penyakit serta untuk memantau pengobatan bagi pasien kencing manis.
Peringatan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu Sebelum Sunat Dewasa
Pemeriksaan gula darah sewaktu dengan cara menusuk ujung jari dengan jarum kecil. Penusukan jarum tersebut tidak bisa pada jari yang sedang nyeri atau terdapat luka terbuka. Pasien mungkin hanya akan merasakan sengatan kecil yang akan segera hilang. Kemudian tenaga medis akan menggunakan cek gula darah (glucometer) untuk mengetahui hasilnya.
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien untuk memberitahu terkait riwayat kesehatannya, seperti:
- Sedang minum obat pengencer darah
- Memiliki riwayat penyakit hemofilia atau gangguan pembekuan darah
- Sedang rutin minum obat kortikosteroid
- Mengalami fobia jarum
Setelah Pemeriksaan GDS
Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan membacakan hasil dan menjelaskannya kepada pasien. Rentang normal pemeriksaan kadar gula darah sewaktu adalah kurang dari 200 mg/dL dan lebih dari 70 mg/dL.
Jika dari hasil pemeriksaan GDS pasien memiliki kadar gula yang lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang normal, dokter akan berdiskusi dengan pasien terkait metode penanganan yang tepat.
Hasil pemeriksaan GDS ini juga bisa kamu berikan kepada dokter yang akan melakukan sunat.
Tentang Sunat Dewasa
Sunat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun untuk pasangan. Manfaat bagi kesehatannya, antara lain:
- Mengurangi risiko infeksi penyakit menular seksual seperti, Human Papilloma Virus (HPV) , herpes atau sifilis. Meski telah sunat, seseorang tetap harus melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman.
- Mencegah penyakit pada penis seperti rasa sakit pada kepala atau kulup penis atau fimosis. Fimosis adalah keadaan ketika kulup penis yang tidak khitan sulit ditarik. Keadaan ini dapat mengakibatkan radang kepala penis atau balanitis.
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang merujuk kepada masalah ginjal. Infeksi ini biasanya lebih banyak terjadi pada orang yang tidak sunat.
- Mengurangi risiko kanker penis.
- Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Kanker serviks dapat terjadi pada perempuan yang pasangannya tidak menjalani prosedur khitan.
- Menjaga kesehatan. Penis yang suidah sunat lebih mudah membersihkannya, kesehatannya lebih terjaga daripada yang tidak sunat.
Jadi, jangan ragu lagi untuk sunat ya…
Baca Juga: Fakta Sunat Dewasa, Ternyata Lebih Disenangi Wanita