Proses pemulihan pasca-sunat membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam menjaga kebersihan area yang baru disunat. Salah satu hal yang sangat penting adalah penggunaan handuk. Mungkin terdengar sepele, namun menggunakan handuk bekas pakai untuk mengeringkan area sunat bisa menjadi sumber masalah serius, termasuk infeksi.
Mengapa Handuk Bekas Pakai Bisa Berbahaya?
Handuk yang sudah digunakan sebelumnya—terutama jika sudah dipakai untuk mengeringkan bagian tubuh lain—dapat menjadi sarang bagi berbagai jenis kuman dan bakteri. Meski handuk terlihat bersih, kenyataannya ia dapat menyimpan mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi area kulit yang baru saja menjalani prosedur sunat. Area tersebut masih sangat sensitif dan rentan terhadap infeksi, sehingga paparan kuman dari handuk bekas bisa menyebabkan masalah yang tidak diinginkan.
Risiko Infeksi yang Mengintai
Menggunakan handuk bekas dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri pada area yang baru disunat. Bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang umum ditemukan pada kulit, dapat dengan mudah berpindah ke area sunat melalui handuk yang terkontaminasi. Infeksi ini bisa berakibat buruk, seperti pembengkakan, nyeri, hingga luka yang lebih parah. Dalam beberapa kasus, infeksi yang tidak ditangani dengan baik bisa memerlukan perawatan medis lebih lanjut dan memperpanjang waktu pemulihan.
Baca juga: Nggak Perlu Cuti: Sunat di Hari Sabtu/Minggu, Senin Bisa Ngantor!
Cara Mengeringkan Area Sunat yang Benar
Agar proses pemulihan pasca-sunat berjalan lancar, pastikan untuk selalu menggunakan handuk bersih dan khusus untuk mengeringkan area sunat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
- Gunakan Handuk Baru atau Khusus: Sebaiknya sediakan handuk baru atau handuk yang khusus digunakan hanya untuk area sunat. Pastikan handuk tersebut selalu bersih dan tidak digunakan untuk mengeringkan bagian tubuh lain.
- Gantilah Handuk Secara Berkala: Meskipun handuk terlihat bersih, ganti handuk setelah beberapa kali penggunaan. Ini untuk menghindari akumulasi kuman yang bisa berkembang biak di handuk yang lembap.
- Keringkan dengan Lembut: Saat mengeringkan area sunat, lakukan dengan gerakan menepuk-nepuk perlahan, bukan menggosok. Menggosok area yang baru disunat dapat menyebabkan iritasi dan memperlambat proses penyembuhan.
- Pastikan Area Selalu Kering: Setelah mandi atau mencuci area sunat, pastikan untuk selalu mengeringkannya dengan baik. Kelembapan yang tertinggal bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur.
- Jangan Pinjamkan Handuk: Pastikan handuk yang digunakan untuk mengeringkan area sunat tidak digunakan oleh orang lain. Menggunakan handuk bersama-sama dapat meningkatkan risiko penyebaran kuman.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Infeksi?
Jika setelah sunat terdapat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, rasa panas, atau nyeri yang semakin parah, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Dokter mungkin akan memberikan obat antibiotik atau antiseptik khusus untuk membantu mengatasi infeksi.
Menggunakan handuk yang sudah dipakai sebelumnya untuk mengeringkan area sunat adalah tindakan yang sangat tidak dianjurkan. Kebersihan adalah kunci utama dalam proses pemulihan pasca-sunat, dan menggunakan handuk yang bersih dan khusus dapat membantu mencegah infeksi yang berpotensi berbahaya. Selalu perhatikan detail-detail kecil seperti ini untuk memastikan proses penyembuhan berjalan lancar dan cepat.
Baca juga: Jangan Takut, Inilah Manfaat Orang Disunat Saat Dewasa