Bagi pria, salah satu manfaat kesehatan yang signifikan dari sunat adalah pengurangan risiko terkena infeksi menular seksual, termasuk herpes. Yuk kita simak, perqn sunat yang dapat membantu menurunkan risiko terkena herpes di area alat vital.
Apa Itu Herpes?
Herpes adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Terdapat dua jenis utama virus herpes simpleks: HSV-1, yang biasanya menyebabkan herpes oral, dan HSV-2, yang umumnya menyebabkan herpes genital. Gejala herpes meliputi luka atau lepuhan yang menyakitkan di area genital atau mulut, gatal, dan sensasi terbakar.
Bagaimana Herpes Menular?
Herpes menular melalui kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir yang terinfeksi. Ini bisa terjadi selama hubungan seksual vaginal, anal, atau oral, serta melalui kontak kulit ke kulit yang intim. Meskipun herpes dapat menular kapan saja, risiko penularan paling tinggi saat ada luka aktif atau lepuhan.
Mengapa Sunat Dapat Mengurangi Risiko Herpes?
Penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena herpes genital dibandingkan dengan yang tidak disunat. Ada beberapa alasan mengapa sunat dapat membantu mengurangi risiko infeksi herpes:
- Mengurangi Area Permukaan yang Rentan: Kulup yang menutupi kepala penis adalah area yang lembut dan rentan terhadap infeksi. Dengan menghilangkan kulup, area permukaan yang bisa terinfeksi berkurang.
- Menurunkan Kelembapan: Kulup dapat menjebak kelembapan, yang menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan virus dan bakteri. Tanpa kulup, area kepala penis menjadi lebih kering, sehingga mengurangi kemungkinan virus bertahan hidup.
- Mengurangi Microtrauma: Selama aktivitas seksual, kulup bisa mengalami microtrauma (luka kecil) yang tidak terlihat, yang dapat menjadi pintu masuk bagi virus herpes. Tanpa kulup, risiko microtrauma ini berkurang.
Penelitian Tentang Sunat dan Herpes
Beberapa penelitian telah mengonfirmasi hubungan antara sunat dan pengurangan risiko herpes. Salah satu studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa sunat mengurangi risiko infeksi HSV-2 sebesar 28%. Studi ini menunjukkan bahwa sunat tidak hanya mengurangi risiko herpes, tetapi juga infeksi menular seksual lainnya, seperti HIV dan human papillomavirus (HPV).
Manfaat Kesehatan dari Sunat
Selain mengurangi risiko herpes, sunat memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Menurunkan Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK): Bayi yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena ISK dibandingkan dengan yang tidak disunat.
- Mencegah Phimosis: Phimosis adalah kondisi di mana kulup tidak bisa ditarik ke belakang dari kepala penis, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan infeksi. Sunat mencegah terjadinya phimosis.
- Mengurangi Risiko Kanker Penis: Meskipun jarang, kanker penis lebih umum terjadi pada pria yang tidak disunat. Sunat membantu mengurangi risiko kanker penis.
- Kemudahan Kebersihan: Tanpa kulup, kepala penis lebih mudah dibersihkan, yang mengurangi penumpukan kotoran dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.
Baca juga: Tidak Perlu Malu untuk Sunat Dewasa
Persiapan awal:
Memutuskan untuk sunat, perlu menyiapkan diri sebelumnya. Diantaranya:
- Konsultasi Medis: Bicarakan dengan dokter mengenai manfaat dan metode sunat yang di pilih. Dokter dapat memberikan informasi yang akurat dan membantu membuat keputusan yang tepat.
- Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis mungkin memerlukan perhatian khusus sebelum melakukan sunat. Pastikan dalam kondisi sehat dan siap untuk menjalani sunat.
Sunat dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko herpes di area alat vital. Dengan menghilangkan kulup, sunat membantu mengurangi area permukaan yang rentan terhadap infeksi, menurunkan kelembapan, dan mengurangi risiko microtrauma
Baca juga: Ragam Jenis Metode Sunat Modern, Manakah yang Terbaik?