Cerita Sunat komika Marshel Widianto dan Youtuber Jepang, Genki bisa menjadi referensi buat kamu yang mau melakukan sunat dewasa. Pengalaman sunat di usia dewasa pastinya menjadi momen yang tak terlupakan. Hal ini pun terjadi pada komika Indonesia Marshel Widianto dan youtuber Jepang yang tinggal di Indonesia, Genki.
Bagi kamu, yang belum sunat atau mau sunat mungkin bisa menderngarkan cerita sunat dewasa dari Marshel dan Genki.
Cerita Sunat Marshel, Komika
Pada tahun 2019 lalu, Marshel Widianto memutuskan melakukan sunat di usianya yang menginjak 23 tahun. Ternyata ada cerita dibalik alasannya mau sunat meski sudah dewasa.
Dalam kanal youtube Deny Cagur, Marshel mengatakan bahwa ia pernah diledek orang saat sedang di toilet karena belum sunat.
“Saya sedang pipis terus ada yang tiba-tiba nyeplos ih belum sunat. Saya ngerasa malu saat itu,” ucapnya. Selain itu, alasan lainnya adalah untuk kebersihan dan kesehatan.
Sebelum berangkat ke tempat sunat, Marshel sempat pamit dengan orangtuanya. Sang ayah juga sempat kaget ketika tahu sang anak akan sunat. Ia mengira sang anak mau pindah agama. Padahal, selain alasan agama sunat juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Marshel tidak sendirian, ia bersama Deny Cagur ke tempat sunat pilihannya, Rumah Sunat dr. Mahdian di Jakarta.
Marshel awalnya sempat tegang, namun setelah bertemu dengan dokter Rumah Sunat dr. Mahdian dan diberikan penjelasan dengan baik serta pelayanan yang ramah, ketegangannya berkurang.
“ Awalnya tegang, tapi jadi enggak tegang karena dokternya ngajak bercanda,” ceritanya.
Cerita Sunat Genki, Youtuber Jepang
Selain Marshel, ada juga cerita sunat dewasa dari Genki Youtuber asal Jepang yang tinggal di Indonesia yang melakukan sunat di usia dewasa. Pada tahun 2020 lalu, Genki youtuber asal Jepang ini mendatangani Rumah Sunat dr. Mahdian cabang Mampang untuk melakukan sunat.
Genki mengungkapkan alasannya melakukan sunat,”Di Jepang, sunat itu untuk kesehatan, untuk kebersihan.”
Sebelum melakukan sunat, Genki melakukan persiapan yang matang. Mulai dari mencari tempat sunat yang memiliki layanan sunat dewasa sampai metode sunat dewasa yang digunakan dan berapa lama proses sunatnya.
Genki bertanya pada managernya tempat sunat sunat di Indonesia yang orang Jepang juga bisa sunat. Kemudian sang manager mencarinya di internet. Genki mengaku bahwa ia mencari tempat sunat yang bagus, tidak sakit dan bersih, lalu sang manager memilih di Rumah Sunat dr. Mahdian. “Jadi selain aku (orang Jepang) ada juga pasien dari luar negeri yang sunat di sini.” Cerita Genki
Sebelum memasuki ruang tindakan, ia merasa takut karena baru pertama kalinya sunat. Namun, setelah dijalani, ia pun sempat kaget karena proses sunatnya cepat. “Serius udah selesai? Cepat sekali! Hanya 15 menit? Beneran tidak sakit sama sekali!” ucapnya.
Setelah sunat pun ia bisa langsung memakai celananya dan berjalan tanpa hambatan.
Metode Sunat Gun Stapler
Baik Marshel dan Genki keduanya menggunakan metode sunat Gun Stapler yang direkomendasikan untuk dewasa.
Gun Stapler merupakan perangkat sunat satu kali pakai yang dikembangkan pertama kali di Cina dan telah digunakan disejumlah negara di Asia dan Turki.
Metode ini berbentuk lonceng dan terdapat dua tangan di bagian atas lonceng (glans bell). Lonceng terdiri dari dua bagian. Bagian dalam berfungsi untuk melindungi ujung penis, sedangkan bagian luar berguna untuk memotong kulup. Staplesnya berguna untuk menutup luka sehabis sunat dan menghentikan perdarahan. Tidak ada proses penjahitan.
Staplesnya dapat terjatuh dengan sendirinya serta penyembuhan luka berlangsung singkat dan tidak mengganggu aktivitas. Namun, pascasunat, pasien sunat dewasa disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual selama sebulan setelah disunat.
Jika membandingkannya dengan metode sunat konvensional, metode gun stapler ini membutuhkan waktu yang lebih singkat, sekitar 10-15 menit. Risiko terjadinya komplikasi lebih minimal. Namun, tetap saja bergantung pada praktisi sunatnya.