Ereksi Setelah Sunat Berkepanjangan, Bahayakah?

Ereksi setelah sunat bisa saja terjadi dan sebenarnya merupakan hal yang normal bagi laki-laki dewasa yang sensitif terhadap rangsangan. Namun, ereksi setelah sunat ini bisa berdampak pada munculnya rasa ketidaknyamanan  berupa rasa nyeri pada luka sunat.

Ereksi terjadi ketika darah mengalir dan memenuhi corpora cavernosa yang menyebabkan penis mengeras dan menegang. Normal pada laki-laki saat bangun tidur mengalami ereksi. Oleh sebab itu, laki-laki dewasa yang baru saja sunat sebaiknya  menghindari ereksi terlalu sering.

Namun, bagaimana jika ereksi setelah sunat terjadi bukan karena rangsangan dan malah berkepanjangan?Ereksi penis yang berkepanjangan  dan terjadi bukan karena rangsangan seksual disebut sebagai Priapismus.  Biasanya, orang dengan penyakit anemia sel sabit mengalami kondisi ini.

Kondisi ini memerluka perawatan  untuk mencegah kerusakan jaringan yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi).

Baca Juga: Sunat Revisi, Hasil Sunat yang Gagal Jadi Lebih Baik

Penyebab Ereksi Setelah Sunat Berkepanjangan

Priapismus paling sering menyerang laki-laki berusia 30-an atau lebih. Namun kondisi ini bisa dimulai pada masa kanak-kanak–terkhusus mereka dengan penyakit anemia sel sabit.  Berikut adalah beberapa penyebab kemungkinan terjadi ereksi berkepanjangan pada dewasa:

1. Anemia sel sabit

Beberapa kasus pada orang dewasa yang mengalami kondisi ini adalah akibat dari penyakit sel sabit. Hampir separuh orang dewasa dengan sel sabit pada akhirnya akan mengembangkan priapismus.

2. Obat-obatan

Penyebab lainnya adalah penggunaan atau penyalahgunaan obat-obatan tertentu. Beberapa golongan obat yang dapat mengobati depresi, melelapkan tidur, ataupun menangani masalah penyakit mental tertentu, dapat menyebabkan kondisi priapismus.

3. Trauma pada sumsum tulang belakang atau pada area genital

Terkadang, gangguan pembuluh darah pada area panggul dapat menyebabkan peningkatan kinerja pada sistem saraf parasimpatis, dan aliran darah arteri yang tidak terkontrol ke dalam ruang sinusoidal penis. Lesi dan cedera pada sumsum tulang belakang leher juga berisiko menyebabkan kondisi priapismus.

4. Kelainan dan penyakit darah

Kelainan dan penyakit darah dapat mengubah cara sirkulasi terjadi di penis dan menyebabkan arteri atau vena restriktif. Gangguan terkait darah yang dapat menyebabkan priapismus termasuk anemia sel sabit, leukemia, dan diskrasia hematologi.

6. Cedera dan kondisi lain

Cedera fisik atau trauma pada penis, panggul, atau area perineum dapat menyebabkan priapismus. Gangguan neurogenik akibat  penyakit atau cedera, serta tumor juga dapat menyebabkan priapismus.

Priapismus yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa  menyebabkan kerusakan permanen atau bahkan kehancuran sel. Disfungsi ereksi juga bisa terjadi karena kerusakan jaringan penis yang sensitif tidak dapat dikembalikan.

Penting untuk diketahui ereksi merupakan kondisi yang normal. Namun, jika terjadi berkepanjangan atau ternyata memiliki kondisi yang dapat menjadi risiko penyebabnya sebaiknya segera memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Lalu, apakah sunat bisa memengaruhi ereksi? Sunat tidak menjadi penyebab ereksi, namun ereksi bisa saja menyebabkan rasa tidak nyaman setelah sunat.

Untuk informasi lebih lanjut silakan melakukan konsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Penis Kecil dan Dampaknya bagi kesuburan

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Gak Mau Ribet Saat Camping? Sunat Dulu

Camping adalah aktivitas yang menyenangkan dan menantang, memberikan kesempatan untuk menikmati alam bebas dan melarikan diri dari rutinitas harian. Namun, bagi sebagian pria, berkemah juga