Gonore (gonorrhea) merupakan penyakit kelamin yang penyebabnya adalah infeksi bakteri dan bisa menular dari orang ke orang.
Penularan penyakit ini biasanya ketika seseorang melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk dari cairan tubuh. Gonore atau kencing nanah, juga bisa menular dari ibu ke bayi baru lahir saat persalinan.
Kencing nanah bisa menyerang uretra, rektum, atau tenggorokan. Khusus pada perempuan, kencing nanah juga bisa mengganggu organ reproduksi.
Pada kebanyakan kasus, tidak banyak orang menyadari bahwa mereka memiliki penyakit kelamin ini. Hal ini karena gonore jarang menunjukkan gejala. Penyakit kelamin ini paling sering terjadi pada orang yang aktif secara seksual karena mudah menyebar selama kontak seksual.
Gejala Gonore
Saat pertama kali terinfeksi, biasanya tidak langsung menunjukkan gejala. Gejala gonore biasanya muncul sekitar 10-20 hari setelah terinfeksi. Ketika gejala mulai muncul, lebih baik jika segera melakukan pemeriksaan agar secepatnya mendapatkan pengobatan. Sebab jika tidak mendapatkan pengobatan, penyakit kencing nanah ini bisa menyebabkan ruam, demam, dan akhirnya nyeri sendi.
Namun, tidak semua orang menyadari gejala gonore ini. Bahkan, ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali, biasanya disebut nonsymptomatic carrier atau pembawa non gejala. Berikut beberapa gejala gonore, pada:
Laki-Laki
Sebagian besar laki-laki mungkin tidak menyadari adanya gejala yang menandakan ia mengidap gonore karena gejala yang tidak muncul. Namun, jika ada, gejala yang umum adalah rasa panas atau terbakar saat buang air kecil. Setelah itu, gejala lainnya juga akan muncul, seperti:
- Frekuensi buang air kecil yang cukup sering.
- Keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan).
- Bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis.
- Bengkak atau nyeri pada testis.
- Sakit tenggorokan yang terus-menerus.
Ketika telah mendapatkan pengobatan, infeksi ini mungkin masih bertahan pada tubuh selama beberapa hari.
Perempuan
Perempuan biasanya sulit menyadari gejala kencing nanah karena mirip dengan penyakit infeksi lainnya.
Gejala awalnya pada perempuan tidak terlihat dengan jelas, bahkan kadang mirip seperti infeksi jamur vagina pada umumnya.
Oleh sebab itu, beberapa perempuan salah mengira infeksi yang ia alami. Berikut ini adalah beberapa gejala gonore yang muncul pada perempuan:
- Keluar cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan).
- Ada rasa nyeri dan panas ketika buang air kecil.
- Frekuensi buang air kecil cukup sering.
- Munculnya bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi.
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
- Rasa nyeri pada perut bagian bawah atau panggul.
- Bengkak pada vulva (bagian luar vagina).
- Rasa terbakar atau panas di tenggorokan setelah melakukan oral seks.
- Demam
Kapan Harus ke Dokter?
Segera menghubungi dokter jika memiliki salah satu dari gejala berikut:
- Sensasi panas ketika buang air kecil.
- Adanya cairan seperti nanah dari penis, vagina, atau dubur.
- Jika pasangan telah terdiagnosis dengan penyakit kencing nanah.
Penyebab Gonore
Penyebab penyakit kencing nanah ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini senang hidup pada selaput lendir tubuh atau daerah hangat dan lembap pada saluran reproduksi.
Daerah hangat dan lembap pada tubuh meliputi leher rahim (serviks), saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, serta pada uretra pada perempuan dan laki-laki.
Hal ini karena lingkungan tersebut memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Bakteri Neisseria gonorrhoeae penyebab kencing nanah ini bisa dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain selama kontak seksual, termasuk pada hubungan oral, anal, atau vagina (penetrasi).
Faktor risiko
Perempuan dan laki-laki berusia 25 tahun yang aktif secara seksual berisiko mengalami kondisi ini. Selain itu, ada beragam faktor risiko lainnya, seperti:
- Aktif secara seksual.
- Punya pasangan seks yang baru.
- Memiliki banyak pasangan seks.
- Pernah didiagnosis gonore sebelumnya.
- Memiliki infeksi menular seksual lainnya.
Cara Mendiagnosis
Untuk mendiagnosis apakah mengalami gonore atau tidak, perlu pemeriksaan untuk menganalisis sampel sel yang dikumpulkan melalui tes urine. Tes urine ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang ada pada dalam uretra.
Dokter mungkin juga menggunakan pemeriksaan lain, seperti mengambil jaringan tenggorokan, uretra, vagina, atau rektum yang juga digunakan untuk melihat jenis bakteri penyebab gonorrhea.
Pengobatan
Pengobatan penyakit kencing nanah bisa dengan menggunakan antibiotik oral (minum) atau injeksi (suntik). Jika memiliki kondisi ini, pasangan juga harus mendapatkan pengobatan pada saat yang sama.
Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi dan penyebaran penyakit. Bahkan, jika kondisi tubuh sudah terasa lebih baik, masih perlu menjalani semua rekomendasi dan anjuran minum obat dari dokter.
Bila kamu dan pasangan terbukti mengidap penyakit kencing nanah, obat-obatan yang diberikan hanya boleh kamu minum sendiri. Setiap pasien sudah dokter resepkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh masing-masing.
Jika kondisi kamu tidak menjadi lebih baik dengan antibiotik, dokter mungkin akan memberikan suntikan antibiotik yang lebih kuat atau kombinasi antibiotik.
Setelah itu, kamu juga perlu melakukan beberapa perawatan lagi untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan.
Pencegahan
Untuk mengurangi risiko infeksi penyakit kelamin ini, kamu bisa melakukan beberapa pencegahan berikut ini:
- Gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seks.
- Batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
- Cegah dengan melakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun.
- Bila kamu merasa terinfeksi, hindari kontak seksual apa pun dan segera periksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Bener Gak Sih, Sunat Dewasa Bisa Bantu Mengurangi Risiko Penyakit Kelamin Gonore?