Waspada Gejala Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Perlu Diketahui

penyakit menular seksual

Gejala penyakit menular seksual (PMS) sebaiknya memang harus diwaspadai. Sebab, terkadang penyakit menular seksual ini tidak menimbulkan gejala. PMS merupakan infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui hubungan seksual. Penularan ini biasanya melalui vagina, oral, atau seks anal. Namun, terkadang infeksi dapat menyebar melalui kontak fisik yang terlalu intim. Hal ini dikarenakan beberapa infeksi, seperti herpes dan HPV dapat menular melalui sentuhan fisik.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 500 juta orang usia 15 sampai 49 tahun telah terinfeksi virus herpes simplex tipe 1 .

Ada lebih dari 20 jenis penyakit menular seksual, di antaranya:

  • Klamidia
  • Herpes genital
  • Gonore
  • HIV/AIDS
  • Sifilis
  • Trikomoniasis

Faktor Penyebab

gejala penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

  • Gonore, siflis, dan klamidia adalah contoh infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri.
  • Trikominiasis merupakan infeksi menular dari parasite.
  • Infeksi menular karena virus yaitu antara lain HPV, herpes genital dan HIV.

Infeksi lainnya seperti virus hepatitis A, B dan C, infeksi shigella dan infeksi giardia dapat menular melalui aktivitas seksual, namun bisa juga menginfeksi tanpa adanya kontak seksual. 

Faktor Risiko

Siapapun yang melakukan aktivitas seksual secara aktif dapat berisiko terkena paparan infeksi dari penyakit menular seksual. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut, di antaranya:

  1. Melakukan hubungan seks yang tidak aman. Penetrasi vagina atau anal dari pasangan yang sudah terinfeksi dan tidak menggunakan kondom dapat meningkatkan risiko terkena PMS. Penggunaan kondom yang tidak tepat dan tidak konsisten juga bisa menyebabkan risiko tinggi terkena infeksi.
  2. Melakukan hubungan seksual dengan beberapa pasangan. Semakin banyak kamu berganti pasangan, maka risiko tertular semakin besar.
  3. Pernah memiliki riwayat PMS sebelumnya. Jika kamu sebelumnya pernah mengalami penyakit ini, maka akan lebih mudah untuk tertular.
  4. Jarum suntik. Penggunaan bersama jarum suntik dapat menyebabkan infeksi serius, seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C.
  5. Usia muda. Sebagian laki-laki dengan rentang usia antara 14 dan 24 tahun lebih berisiko terkena PMS.

Gejala Penyakit Menular Seksual

Melansir Mayo Clinic, PMS tidak selalu menimbulkan gejala, bahkan terkadang kamu mungkin hanya merasakan gejala ringan. Jadi, sangat mungkin jika kamu telah terinfeksi namun tidak merasakan gejala apapun. Namun demikian, kamu tetap dapat menularkan infeksi ke orang lain.

Gejala penyakit menular seksual bisa berupa:

  • Timbul luka di area sekitar penis
  • Rasa nyeri saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Rasa gatal dan kemerahan di sekitar penis
  • Keluar darah atau peradangan di penis
  • Demam
  • Nyeri perut

Cara Mengobati Penyakit Menular Seksual

Apabila kamu terdiagnosa terkena infeksi PMS, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik untuk mengobati PMS akibat bakteri maupun parasit. Tidak ada obat untuk infeksi akibat virus, namun beberapa obat bisa membantu untuk mengurangi gejala dan menurunkan risiko penularan ke orang lain.

PMS sebenarnya dapat dicegah dengan menggunakan kondom lateks, namun tetap tidak bisa menghindari risiko penularan infeksi. Hal yang terpenting untuk mencegahnya yaitu dengan menghindari melakukan seks anal, vaginal, maupun oral.

Selain itu, kamu bisa melakukan vaksinasi untuk mencegah virus HPV dan hepatitis B. Saat ini sudah banyak rumah sakit yang menyediakan vaksin tersebut.

Baca juga: Penyakit Menular Seksual, Klamidia

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Awas, Bahaya Jamur Mengintai Alat Vital

esehatan area genital sering kali dianggap remeh, padahal perawatan yang kurang tepat bisa menimbulkan berbagai masalah, salah satunya pertumbuhan jamur. Area ini secara alami lebih