Mengenal Gejala dan Penyebab Balanopostitis Pada Pria yang Belum Disunat

GEJALA BALANOPOSTITIS

Balanopostitis adalah kondisi penis yang mengalami peradangan menyeluruh pada kulup dan kepala penis. Kulup atau preputium yaitu lapisan kulit luar yang menutupi kepala penis. Balanopostitis umumnya dialami oleh laki-laki yang belum sunat di segala usia. Penyebabnya beragam antara lain kebersihan yang kurang terjaga dengan baik ataupun kulup yang terlalu melekat di kepala penis. Namun, penyakit ini sebenarnya bisa diobati sebelum bertambah parah dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Balanopostitis sering dianggap sama dengan fimosis maupun balanitis. Akan tetapi, ketiga kondisi tersebut sebenarnya menyerang area penis yang berbeda.

  • Fimosis adalah kulup yang melekat erat di kepala penis sehingga sulit ditarik ke belakang.
  • Balanitis adalah peradangan yang terjadi di kepala penis hingga bisa menyebabkan infeksi.
  • Balanopostitis adalah peradangan yang terjadi pada kulup dan juga kepala penis.

Fimosis dapat menyebabkan balanitis maupun balanopostitis. Mengutip laman Healthline, fimosis dapat berupa gejala maupun penyebab dari balanopostitis. Misalnya, apabila pria mengalami fimosis maka lebih mudah terkena iritasi di kulup dan kepala penis. Sebab, kulup menempel erat di ujung penis sehingga sulit membersihkan sisa kotoran dan pada akhirnya akan menumpuk dan menyebabkan area penis meradang.

Apa Penyebabnya?

Penyebab balanopostitis

Sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko terkena balanopostitis. Melansir Healthline, infeksi adalah faktor terbesar penyebab balanopostitis. Infeksi ini mencakup, antara lain:

  • Infeksi jamur
  • Klamidia
  • Herpes simplex
  • Gonore
  • Human Papillomavirus (HPV)
  • Sifilis

Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh kondisi bukan karena adanya infeksi, yaitu di antaranya:

  • Balanitis kronis
  • Eksim
  • Cedera dan kecelakaan
  • Iritasi karena menggaruk atau gatal
  • Iritasi akibat paparan bahan kimia
  • Artritis reaktif
  • Kulup yang melekat erat di kepala penis

Bahkan, aktivitas harian juga bisa menyebabkan balanopostitis. Sebagai contoh, paparan klorin di kolam renang bisa menyebabkan iritasi penis. Dalam kasus lain,penyakit ini bisa muncul dalam beberapa hari setelah berhubungan seksual dan bisa karena alergi penggunaan kondom yang terbuat dari lateks.

Gejala Umum

Gejalanya bisa kamu rasakan di area ujung penis dan kulup dari gejala ringan hingga yang parah. Kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada diri laki-laki.

Berikut ini adalah gejala-gejala yang umum dialami oleh penderita, yaitu:

  • Rasa nyeri dan iritasi
  • Perubahan warna kulit penis
  • Kondisi kulit yang sangat kering
  • Gatal atau ada sensasi terbakar
  • Fimosis

Cara Mendiagnosis Balanopostitis

Apabila kamu merasakan iritasi di sekitar area penis, dokter akan mengidentifikasi apa penyebab iritasi tersebut. Kamu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi (urologist) atau dokter kulit (dermatologist).

Biasanya, dokter akan mulai bertanya tentang gejala yang kamu rasakan dan memeriksa penismu. Salah satu caranya yaitu mengambil sampel swab dari mulai kepala penis atau kulup untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Namun, semuanya tergantung dari gejala yang terasa, misalnya melakukan tes darah atau biopsi juga penting.

Bagaimana Mengobatinya?

Pengobatannya tergantung penyebab iritasi. Terkadang, penyebabnya tidak diketahui, sehingga dalam kasus seperti ini pengobatannya fokus pada meminimalisir rasa nyaman saat buang air kecil atupun berhubungan seksual.

Obat antibiotik dan krim anti jamur adalah pengobatan yang umum, namun dokter biasanya juga akan meresepkan krim kortikosteroid.

Untuk mencegah balanopostitis, kamu bisa secara rutin membesihkan penis dan mengeringkannya. Selain itu, hindari penggunaan sabun telalu banyak dan zat kimia yang bisa menyebabkan iritasi.

Selain kamu harus melakukan sunat untuk mencegah balanopostitis, kamu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika gejala bertambah parah. Pengobatan yang tepat sangat efektif untuk menyembuhkan iritasi dan gejala lainnya. Jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan penis dengan mencucinya setiap selesai buang air dan mengeringkanya agar tidak ada sisa kotoran yang menumpuk di dalamnya.

Semoga bermanfaat!

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Awas, Bahaya Jamur Mengintai Alat Vital

esehatan area genital sering kali dianggap remeh, padahal perawatan yang kurang tepat bisa menimbulkan berbagai masalah, salah satunya pertumbuhan jamur. Area ini secara alami lebih