Sifilis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Sifilis atau penyakit raja singa menyerang seseorang yang aktif melakukan hubungan seksual. Raja singa muncul dengan luka pada bagian kelamin, mulut, atau dubur. Namun, luka tersebut tidak terasa sakit sehingga jarang penderitanya sadari. Padahal, sifilis harus segera mendapatkan penanganan sejak tahap awal supaya lebih mudah penyembuhannya. Berikut ini adalah informasi mengenai sifilis yang perlu kamu ketahui.

Sifilis

Sifilis merupakan penyakit yang biasa dikenal dengan nama raja singa. Raja singa adalah penyakit menular yang penyebabnya adalah bakteri. Tnada dari penyakit ini adalah munculnya luka yang tidak menimbulkan rasa sakit pada area kelamin, dubur, dan mulut.

Luka yang muncul pada ketiga bagian tersebut biasanya tidak penderita sadari karena tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, pada tahap ini, penyakit raja singa sebenarnya sudah bisa menular kepada orang lain.

Penyakit raja singa perlu segera mendapatkan penanganan sebelum merusak jantung, otak, dan organ penting lainnya. Pada ibu hamil penyakit ini dapat memengaruhi perkembangan janin, bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sifilis harus segera mendapatkan pengobatan.

Gejala Sifilis

Gejalanya bergantung pada tahapan infeksinya. Setiap tahapan memiliki gejala yang berbea-beda. Gejala pada setiap tahap adalah sebagai berikut:

1. Primer

Pada tahap primer muncul chancre atau luka pada bagian tubuh di mana bakteri masuk.

2. Sekunder

Pada tahap sekunder ada kemunculan ruam-ruam pada bagian tubuh tertentu.

3. Laten

Tahapan ini tidak memiliki gejala yang bisa terlihat. Namun, pada tahap ini bakteri sudah masuk ke dalam tubuh.

4. Tersier

Sifilis yang sudah mencapai tahap tersier dapat menyebabkan kerusakan saraf, otak, jantung, dan organ penting lainnya.

Penyebab

Infeksi bakteri adalah penyebab sifilis. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini bernama Treponema pallidum. Ia menyebar melalui hubungan seksual yang salah satunya menderita raja singa. Selain melalui hubungan seksual, raja singa juga bisa menular melalui kontak fisik dengan luka penderita.

Baca Juga: Dokter Klinik Sunat Dewasa Ini, Sarankan Sunat Untuk Mengurangi Risiko Penyakit Sifilis

Pengobatan Sifilis

Pengobatan seharusnya dilakukan sejak tahap awal infeksi. Hal ini bertujuan supaya sifilis bisa disembuhkan dengan lebih mudah.  Selama masa pengobatan, penderita raja singa dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu. Penderita sebaiknya menunggu infeksi sembuh total terlebih dahulu sebelum kembali melakukan hubungan seksual.

Pencegahan Sifilis

Pencegahannya bisa dengan melakukan hubungan seksual yang aman. Berganti-ganti pasangan menjadi salah satu kebiasaan yang harus hindari. Hubungan seksual yang aman adalah hubungan dengan selalu menggunakan pengaman/kondom. Selain itu, pemeriksaan rutin atau skrining juga perlu pleh seseorang yang aktif melakukan hubungan seksual. Skrining bertujuan supaya penyakit bisa terdeteksi sejak dini dan segera ditangani.

Komplikasi

1. Benjolan

Pada tahap akhir, benjolan bisa terus berkembang di kulit, hati, tulang, atau bagian tubuh lainnya. Benjolan ini biasa disebut dengan gumma. Gumma bisa hilang dengan pengobatan menggunakan antibiotik.

2. Masalah neurologi dan kardiovaskular

Gangguan neurologi yang muncul biasanya adalah meningitis, gangguan pendengaran dan penglihatan, disfungsi seksual ada pria, demensia, dan inkonsistensia urine. Sedangkan gangguan kardiovaskular mencangkup pembengkakan arteri, aorta, serta pembuluh darah lainnya.

Setelah mengetahui gejala sifilis, diharapkan Anda bisa melakukan tindakan pencegahan seperti yang dijelaskan di atas. Berhubungan seksual dengan aman merupakan kebiasaan yang harus dilakukan sejak awal. Hubungan seksual yang tidak sesuai dengan prosedur tidak hanya menyebabkan penyakit raja singa namun penyakit menular seksual lainnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya