Orang sunat dewasa dan tidak ternyata ada perbedaannya. Perbedaan antara penis yang belum sunat dan sudah sunat dapat terlihat dari beberapa aspek, seperti higienitas, sensitivitas seksual, hingga risiko masalah kesehatan.
Sunat atau sirkumsisi merupakan prosedur medis yang bertujuan untuk mengghilangkan kulit yang menutupi kepala penis (kulup). Laki-laki pada usia berapapun bisa melakukannya, namun lebih banyak pada usia 5-10 tahun atau pada saat masa kanak-kanak.
Pada beberapa kondisi bahkan ada yang melakukannya saat usia bayi. Umumnya, sunat saat masih bayi karena memiliki masalah kesehatan, seperti fimosis ataupun infeksi saluran kemih. Masalah kesehatan lainnya juga bisa menyerang penis yang belum sunat, seperti penyakit menular seksual ketika dewasa.\
Baca Juga: Ketahui Manfaat Orang Sunat Saat Dewasa dan Risikonya!
Perbedaan Orang Sunat Dewasa dan Tidak
Secara penampilan, penis yang belum khitan akan tampak seperti kepala yang memakai penutup hoodie, artinya kepala penis tidak terlihat saat tidak ereksi. Kepala penis baru akan terlihat saat ereksi.
Sementara itu, jika sudah sunat kepalanya akan selalu terlihat, baik sedang ereksi maupun tidak.
Selain dari penampilan, ada beberapa perbedaan yang bisa terasa, seperti sensitivitas terhadap rangsangan, hingga risiko masalah kesehatan tertentu. Berikut adalah perbedaannya.
Higienitas
Jika belum sunat, akan mudah terjadi penumpukan smegma. Smegma akan menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu dapat memicu balanitis. Sehingga membutuhkan perhatian yang lebih untuk membersihkannya.
Sementara itu, jika sudah sunat penis akan lebih mudah untuk membersihkannya karena kepalanya sudah terbuka. Namun, untuk tetap menjaga kesehatan area genital harus rutin membersihkannya dan menghindari menggunakan celana yang ketat.
Sensitivitas seksual
Sebuah studi pada tahun 2016 menyebutkan, kulup adalah bagian dari penis yang paling sensitif terhadap rangsangan sentuhan. Sementara itu, dalam sebuah studi di Turki, pria dewasa yang sudah sunat memiliki waktu yang lebih lama untuk mencapai klimaks.
Risiko masalah kesehatan
Jika belum sunat lebih berisiko terkena infeksi saluran kemih. Selain itu, penumpukan smegma yang terjadi ketika kulup penis tidak dibersihkan dengan benar juga meningkatkan risiko infeksi penyebab fimosis (kulup melekat erat pada kepala penis) dan balanitis (radang yang membuat kulup sulit ditarik saat ereksi).Sementara itu, pria yang telah disunat mempunyai risiko lebih rendah tertular infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes genital. Risiko tertular HIV dari pasangan wanita juga lebih kecil 50 hingga 60 persen jika penis Anda sudah disunat.